Antisipasi penyalanggunaan narkoba pahami perkembangan anak remaja
Masa perkembangan dari masa anak menuju ke dewasa, merupakan masa yang penuh gejolak dan kesulitan, baik bagi si remaja maupun orangtuanya. Seringkali karena ketidaktahuan orangtua mengenai perkembangan anaknya, sehingga timbul bentrokan dan kesalahpahaman diantara mereka dan lingkungannya.
Keadaan seperti itu akan mengganggu perkembangan remaja secara wajar, yang bisa berakibat terjadinya berbagai macam gangguan tingkah laku seperti penyalahgunaan narkoba, atau kenakalan remaja serta gangguan mental lainnya. Orangtua seringkali dibuat bingung atau tidak berdaya dalam menghadapi perkembangan anak remajanya, dan ini akan menambah parah gangguan yang diderita para remaja.
Untuk menghindari hal tersebut, Dr. Murcuanto Diwanto, salah seorang psikiater, menjelaskan, kita harus memahami perkembangan anak remaja beserta ciri-ciri khasnya. Dengan begitu kita bisa memahami perubahan-perubahan yang terjadi pada diri anak saat mamasuki masa remaja.
Selain itu, dengan memahami dan membina remaja agar menjadi individu yang sehat dalam segi kejiwaan dapat mencegah kenakalan remaja dan terhindar dari tindakan penyalahgunaan narkoba.
Perubahan anak ke masa remaja membawa perubahan pada diri seorang. Kalau pada masa anak ia berperanan sebagai seorang individu yang selalu bergantung dan dilingungi, maka pada masa remaja ia diharapkan mampu berdiri sendiri dan berkeinginan mandiri.
Namun sebenarnya ia masih membutuhkan perlindungan dan tempat bergantung dari orangtua. Pertentangan antara keinginan untuk bersikap sebagai individu yang mampu berdiri sendiri dengan keinginan tetap bergantung dan dilindungi, akan menimbulkan konflik pada diri remaja. Akibatnya, timbul kegelisahan dan kecemasan yang akan mewarnai sikap dan tingkah lakunya. Ia menjadi mudah tersinggung, marah, kecewa dan putus asa.
Keterbatasan kemampuan pada diri remaja, menyebabkan ia tidak selalu mampu untuk memenuhi berbagai macam dorongan kebutuhan dirinya.
Ketidakmampuan remaja dalam menyalurkan segala keinginannya, menyebabkan timbulnya dorongan yang kuat untuk berkelompok. Dalam kelompok, segala kekuatannya seolah-olah dihimpun sehingga menjadi suatu kekuatan yang besar. Remaja akan merasa lebih aman dan terlindungi apabila berada di tengah-tengah kelompoknya. Oleh karena itu ia berusaha keras untuk dapat diakui oleh kelompoknya dengan cara menyamakan dirinya dengan segala sesuatu yang ada dalam kelompoknya. Rasa setia kawan terjalin dengan erat dan kadang-kadang menjurus ke arah tindak yang membabi buta.
Tujuan akhir dari suatu perkembangan remaja adalah terbentuknya identitas diri. Dengan terbentuknya identitas diri, seorang individu sudah dapat memberi jawaban terhadap pertanyaan: siapakah, apakah saya mampu dan dimanakah tempat saya berperan.
Ia telah dapat memahami dirinya sendiri, kemampuan dan kelemahannya serta peranannya dalam lingkungannya. Sebelum identitas diri terbentuk, pada umumnya akan terjadi suatu krisis identitas. Setiap remaja harus mampu melewati krisisnya dan menemukan jatidirinya.
Berbagai Motivasi Dalam Penyalahgunaan Narkoba
Motivasi dalam penyalahgunaan narkoba ternyata menyangkut motivasi yang berhubungan dengan keadaan individu yaitu aspek fisik, emosional, mental-intelektual dan interpersonal.
Di samping adanya motivasi individu yang menimbulkan suatu tindakan penyalahgunaan narkoba, masih ada faktor lain, yaitu faktor sosiokultural seperti tekanan perasaan yang mendalam, akibat perpecahan dalam keluarga misalnya perceraian, keluarga yang berpindah-pindah, orang tua yang tidak ada/jarang di rumah dan sebagainya. Pengaruh media massa, perubahan teknologi yang cepat, lunturnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral. Terlalu banyak nganggur, dan ketidakseimbangan keadaan ekonomi.
Dengan adanya faktor-faktor sosial kultural tersebut, akan mempengaruhi kehidupan remaja untuk mamakai narkoba. Karena remaja merupakan individu yang sangat peka terhadap berbagai pengaruh, baik dari dalam diri, keluarga dan lingkungannya.
Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
Karakteristik psikologis pada remaja merupakan faktor yang memudahkan terjadinya tindakan penyalahgunaan narkoba. Ditambah dengan faktor lingkungan. Faktor lingkungan mempengaruhi dan memotivasi remaja untuk menyalahgunakan narkoba.
Di dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja, Pusat Pencegahan Badan Narkotika Nasional, (Pus Cegah BNN) telah melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan membangun jaringan masyarakat anti narkoba.
Pencegahan sulit dilakukan jika bangsa ini belum dewasa untuk menolak narkoba. Saat ini faktor ekonomi tidak bisa lagi dijadikan kambing hitam. Sejumlah pengguna mengatakan, faktor ekonomilah yang memengaruhi mereka untuk memakai barang haram itu. Setiap negara punya masalah, jadi ekonomi bukan alasan. Itu hanya bagian dari ketidakdewasaan.
Selama ini, personel BNN tidak menentukan target dalam melakukan pemberantasan narkoba. Oleh karena itu, Pus Cegah tidak pernah melihat peningkatan angka penyalahgunaan narkoba, tapi terus berusaha membantu bangsa Indonesia menemukan semangat kedewasaan. Target BNN hanya satu, yaitu Indonesia bebas narkoba pada 2015. (as)
Oleh : (as) Pus Cegah
0 comments to “Antisipasi penyalanggunaan narkoba pahami perkembangan anak remaja”